Sabtu, 06 Februari 2010

BERBUATLAH YANG TERBAIK

- Kisah 4 Istri
Berbuatlah yang terbaik dalam hidupmu selama engkau masih di dunia...
Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 isteri.
Dia mencintai isteri ke-4 dan menganugerahinya harta dan kesenangan, sebab ia yang tercantik di antara semua isterinya.
Pria ini juga mencintai isterinya yang ke-3.
ia sangat bangga dengan sang isteri dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua temannya.
Namun ia juga selalu kuatir kalau isterinya ini lari dengan pria lain. Begitu juga dengan isteri ke-2.
Sang pedagang sangat menyukainya karena ia isteri yang sabar dan penuh pengertian.
Kapan pun pedagang mendapat masalah, ia selalu minta pertimbangan isteri ke-2-nya ini,
yang selalu menolong dan mendampingi sang suami melewati masa-masa sulit.
Sama halnya dengan isteri pertama.
Ia adalah pasangan yang sangat setia dan selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarganya.
Wanita ini yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan bisnis sang suami.
Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski isteri pertama ini begitu sayang kepadanya.
Suatu hari si pedagang sakit dan menyadari bahwa ia akan segera meninggal.
Ia meresapi semua kehidupan indahnya dan berkata dalam hati,
"Saat ini aku punya 4 isteri. Namun saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan."
ISTERI KE-4: NO WAY
Lalu pedagang itu memanggil semua isterinya dan bertanya pada isteri ke-4-nya.
"Engkaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan indah. Nah, sekarang aku akan mati.
Maukah kamu mendampingi dan menemaniku?" Ia terdiam.... tentu saja tidak!
Jawab isteri ke-4 dan pergi begitu saja tanpa berkata apa2 lagi. Jawaban ini sangat menyakitkan hati.
Seakan2 ada pisau terhunus dan mengiris- iris hatinya.
ISTERI KE-3: MENIKAH LAGI
Pedagang itu sedih lalu bertanya pada isteri ke-3.
"Aku pun mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan berakhir.
Maukah kau ikut denganku dan menemani akhir hayatku?" Isterinya menjawab,
"hidup begitu indah di sini, Aku akan menikah lagi jika kau mati". Bagai disambar petir di siang bolong,
sang pedagang sangat terpukul dengan jawaban tsb. Badannya terasa demam.
ISTERI KE-2: SAMPAI LIANG KUBUR
Kemudian ia memanggil isteri ke-2. "Aku selalu berpaling kepadamu setiap kali aku mendapat masalah
dan kau selalu membantuku sepenuh hati. Kini aku butuh sekali bantuanmu. Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku?"
Jawab sang isteri, "Maafkan aku kali ini aku tak bisa menolongmu. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur.
Nantiakan kubuatkan makam yang indah untukmu."
ISTERI KE-1: SETIA BERSAMA SUAMI
Pedagang ini merasa putus asa. Dalam kondisi kecewa itu, tiba- tiba terdengar suara,
"Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu kemana pun kau pergi.
Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Pria itu lalu menoleh ke samping,
dan mendapati isteri pertamanya di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang kelaparan.
Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja aku bisa merawatmu lebih baik saat aku mampu,
tak akan kubiarkan engkau kurus seperti ini, isteriku."

HIDUP KITA DIWARNAI 4 ISTERI
Sesungguhnya, kita punya 4 isteri dalam hidup ini. Isteri ke-4 adalah TUBUH kita.
Seberapa banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah.
Semua ini akan hilang dalam suatu batas waktu dan ruang.
Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap kepada-Nya.
Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN. Saat kita meninggal,
semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita,
semua itu akan berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.
Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN. Seberapa pun dekat hubungankita dengan mereka,
kita tak akan bisa terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita.
Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah JIWA DAN AMAL KITA.
Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia mendampingi kemana pun kita melangkah.
Hanya amallah yang mampu menolong kita di akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa kita dengan bijak serta jangan pernah malu untuk berbuat amal,
memberikan pertolongan kepada sesama yang membutuhkan. Betapa pun kecilnya bantuan kita,
pemberian kita menjadi sangat berarti bagi mereka yang memerlukannya.
Mari kita belajar memperlakukan jiwa dan amal kita dengan bijak.

***/dikutip dari Motivasi.Net_YahooGroup/unitedcorevision.com

Jumat, 05 Februari 2010

Back exploration of design that is expected

Mencoba untuk keluar dari paradigma yang ada.

Pesantren dalam konteks tradisonal

Pesantren dalam konteks kekinian

Kembalinya Explorasi Desain Dari " Yang diharapkan"

Metaphor

Secara tradisional metafor ditandai dengan tiga hal pokok :

Kenyataan bahwa metafor itu sesuatu yang dikenakan pada kata benda.

Metafor biasanya di definisikan sebagai konteks gerakan, dimengerti sebagai epiphora, yaitu semacam pemindahan gerakan “dari ...ke...”maka istilah Merafor berlaku untuk segala bentuk transposisi istilah.

Metafor itu selalu merupakan transposisi sebuah nama asing”(allotoris) yakni nama yang sebetulnya milik sesuatu yang lain.

Implikasi dari definisi macam itu adalah bahwa dalam istilah metafor tiga gagasan berbeda di asimilasikan; gagasan tentang subsitusi sebagai sebuah kata biasa yang seharusnya ada. Dengan demikian pada dasarnya cara manusia berhubungan dengan alam bersifat metaforis, dan hubungan ini menapolkan diri kebentuk simbolik.lebih jauh lagi metafor sebagai pelopor penggunaan bahasa bersrti memandang kebenaran sebagai belum kita miliki hanya akan muncul ,melalui para genius yang menciptakan metaphor.dalam istilah Heidegger, kebenaran adalah “suara yang muncul dari kegelapan” dianggap aneh dan irasional tapi sangat esensial bagi kemajuan intelektual.Jadi penenusuran secara arsitektural metafor merupakan suatu metode yang memandang suatu bangunan atau konsep sebagai sesuatu yang berbeda.Metafor terbagi menjadi tiga macam yaitu:

Intangible metaphors, yaitu metafora yang berasal dari sesuatu yang tidak dapat di indrai seperti konsep atau ide dari tradisi, budaya, lingkungan dan sebagainya.

Tangible metaphors, yaitu sesuatu yang dapat di Indrai atau memiliki bentuk visual.


Combinet metaphors, yaitu merupakan gabungan dari keduanya.